BAB I
PENDAHULUAN
Bermain
adalah dunia anak, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi
anak. Bermain juga merupakan kebutuhan bagi anak, dengan bermain anak dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan anak dalam dimensi: motorik kognitif,
kreativitas, bahasa emosi sosial nilai dan sikap hidup. Bermain dapat
memberikan kemungkinkan anak berkhayal seperti sesuatu atau seseorang. Dalam
menuju kedewasaan setiap anak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri.
Saat bermain secara sadar atau tidak
sadar anak telah melakukan kemampuan locomotor,
non locomotor, manipulative, spatial awareness, body awareness, temporal
awareness, directional awareness, vestibular awareness,
visual awareness, dept and distance perception, figure ground discrimination,
form discrimination ,visual motor coordination dan taktil.
Maka
dari itu perlu dilaksanakan analisis terhadap permainan yang dimainkan oleh
anak yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan apa saja yang telah dilakukan
anak pada saat melakukan suatu keterampilan atau bermain.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Permainan Top Sport
Permainan Serangan TOP Sport
dirancang untuk memperkenalkan anak-anak terhadap berbagai keterampilan yang
dibutuhkan untuk bermain bisbol, kriket, rounders dan sofbol. Kegiatan ini
memberikan berbagai keterampilan permainan memukul dan menangkap bola dalam
bentuk yang dapat dinikmati. Kartu-kartu ini terdiri dari beberapa topik
berikut:
a. Tangkap, Tangkap mereka: Keterampilan melempar dan menangkap bola
b. Lempar sasaran: Ketepatan dalam melempar
c. Lari cepat dan tangkap: Berlari sambil membawa tongkat
pemukul dan menangkap di bawah tekanan
d. Keluarkan mereka: Berlari sambil membawa tongkat pemukul dan
menahan bola saat hendak menangkap
e. Boling sasaran: Belajar menggelindingkan bola dan
mengembangkan keterampilan memukul bola
f. Pulang pergi: Berlari sambil membawa tongkat pemukul dan
mengembangkan keterampilan memukul dalam menggelindingkan bola di bawah tekanan
g. Geng rantai: Permainan jenis rounders sofbol dengan
tambahan keterampilan menangkap
h. Kena sasaran: Permainan memukul bola dengan penguasaan lapangan
i. Lari
dan kembali: Permainan lapangan kecil dengan penekanan pada
pengambilan keputusan
j. Melibatkan para penyandang cacat: Beberapa gagasan untuk
melibatkan semua anak di dalam kegiatan
k. Pengetahuan dan pemahaman tentang kebugaran dan kesehatan: Beberapa
gagasan untuk menggunakan pengetahuan dan pemahaman tentang kebugaran dan
kesehatan di dalam setiap pelajaran.
B.
Dasar Analisis
Dalam menganalisis suatu permainan untuk anak
usia dini, ada beberapa yang perlu dikaji yaitu:
a.
Kemampuan Gerak Dasar (Fudamental)
Kemampuan gerak dasar terbagi atas 3
yaitu, sebagai berikut:
1.
Kemampuan locomotor
Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke
tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat.
Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur dan lari seperti kuda berlari (gallop).
2.
Kemampuan non locomotor
Kemampuan non lokomotor dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang gerak yang
memadai kemampuan non lokomotor
terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan
menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan
lain-lain.
3.Kemampuan
manipulative
Kemampuan manipulatif dikembangkan
ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih
banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga
dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi
mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item :
berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif
terdiri dari:
a. Gerakan
mendorong (melempar, memukul, menendang).
b. Gerakan
menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan
menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola
yang lain.
c. Gerakan
memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.
b. Kinesthetic Perception
Kinesthetic Perception terdiri
dari body awareness, spatial
awareness, temporal awareness,
directional awareness, vestibular awareness, visual awareness.
1. Body Awareness
Body
awareness adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami nama dan fungsi
macam-macam bagian tubuh atau kemampuan untuk memahami bagaimana untuk
menghasilkan beragam macam gerakan dan potensi tubuh dalam melakukan gerakan.
2. Spatial Awareness
Spatial
awareness adalah suatu pemahaman mengenai ruang eksternal sekitar individu
dan kemapuan individu untuk memfungsikan motorik melalui ruang tersebut atau
disebut juga dengan kesadaran akan ruang dan posisi.
3. Temporal Awareness
Temporal
awareness adalah suatu kemampuan untuk memprediksi waktu kedatangan,
didasarkan pada karakteristik seperti: kecepatan jalannya bola, berat dan jarak
bola. Bentuk spesifik dari kesadaran temporer ini diketahui sebagai antisipasi.
4. Directional Awareness
Directional
awareness (kesadaran akan arah) adalah memahami dan mengaplikasikan konsep
seperti ke atas dan ke bawah, ke depan dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan. Directional awareness sering dibagi ke
dalam dua bagian; yaitu; laterality dan
directionality. Laterality adalah memahami berbagai konsep arah, sedangkan
directionality adalah aplikasi dari informasi tersebut.
5. Vestibular Awareness
Vestibular awareness adalah
berkaitan dengan keseimbangan badan dan
berkaitan dengan pendengaran.
c. Visual
Awareness
Visual awareness adalah kesadaran akan
pengelihatan dalam keterampilan gerak. Sekitar 80% informasi yang kita rasakan
berasal dari modalitas visual dan semua
jenis informasi visual ini digunakan dalam pelaksanaan keterampilan motorik.
d. Spatial Awareness
Spatial
awareness adalah suatu pemahaman mengenai ruang eksternal sekitar individu
dan kemapuan individu untuk memfungsikan motorik melalui ruang tersebut atau
disebut juga dengan kesadaran akan ruang dan posisi.
e.
Depth and Distance Perception
Depth and Distance Perception adalah persepsi akan jarak satu benda
dengan benda lainnya. Mengacu pada ruang antara dua objek dalam ruang antara
objek dan individu.
f. Figure
ground discrimination
Figure ground discrimination adalah kemampuan membedakan suatu objek
dari latar belakang yang mengelilinginya.
g. Form
discrimination
Form discrimination merupakan kemampuan untuk memahami, membedakan
antara satu benda dengan benda lainnya, antara satu arah dengan arah lainnya,
antara bentuk satu dengan bentuk lainnya dan juga merupakan kemampuan untuk
membedakan warna.
h. Visual
motor coordination
Visual motor
coordination adalah
kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu
gerakan.
i. Taktil
Taktil adalah proses keseimbangan
menggunakan indra peraba.
C. Hasil Analisis Top Sport (Permainan memukul
dan menangkap bola)
I. Tangkap Mereka
a. Cara bermain tangkap mereka sebagai berikut:
Ø Tim yang terdiri dari empat atau lima pemain
termasuk penjaga gawang.
Ø Buat dua tanda gawang yang lebar.
Ø Pemain saling menggulirkan bola dan mencoba
mencetak gol dengan cara menggulirkan bola ke gawang lawan.
Ø Pemain tidak boleh berlari saat mereka
memegang bola, tetapi boleh berputar dengan berporos di satu kaki (pivot).
Ø Bola boleh ditahan tetapi tidak boleh ada
kontak.
Ø Pemain tidak boleh menggunakan kaki mereka
untuk menghentikan bola. Penalti dijatuhkan kepada pelanggaran menggunakan
kaki.
Ø Penjaga gawang satu-satunya pemain yang boleh
berada di area gawang dan harus tetap berada di sana.
b. Perlengkapan
Perlengkapan: Kerucut marka jalan.
Bola tenis, busa, atau bola ringan.
c. Keamanan
Keamanan: Ingatkan anak-anak agar berhati-hati saat
mereka membungkuk untuk menerima bola, anak-anak harus mendongak sesering mungkin
dan pastikan semua pemain menyadari kemampuan bergerak masing-masing.
d. Think inc.
Pemain dengan
gangguan gerak boleh bermain di dalam zona tertentu untuk mengurangi harus
berperpindah-pindah. Berikan tugas-tugas tertentu kepada para pemain, misalnya
penembak di zona bebas hambatan di dekat gawang.
Gambar 1. Permainan memukul
dan menangkap bola
“Tangkap
Mereka”
1.
Kemampuan locomotor : Pemain
yang memakai baju hijau berlari ke arah pemain yang memakai baju merah untuk
merebut bola ketika pemain yang memakai baju warna hijau tidak memegang bola.
2.
Kemampuan non locomotor : Pemain
akan diam atau tidak bergerak ketika menerima bola dan hanya berputar dengan
berporos dengan satu kaki (pivot).
3.Kemampuan
manipulative: Pemain saling menggulirkan bola dan mencoba
mencetak gol dengan cara menggulirkan bola ke gawang lawan.
4.
Body Awareness:
a. Pemain mampu menggunakan tangan dalam menerima
bola menggunakan tangan dan mampu mencetak gol dengan cara menggulirkan bola
dengan tangan ke arah gawang lawan.
b. Pemain memahami bahwa tidak
boleh menggunakan kaki pada saat menerima bola.
5.
Spatial Awareness:
a. Pemain
yang memakai baju merah menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk mencetak
gol ke gawang lawan dan pemain itu menggulirkan bola melewati antara kedua kaki penjaga gawang ketika
terciptanya gol.
b. 2 Pemain yang memakai baju
merah atau hijau menempatkan posisi mereka di tempat yang kosong dan siap untuk
menerima bola dari teman satu tim.
6.
Temporal Awareness : Pada
saat pemain menggulirkan bola pemain telah mengatur tempo kecepatan bola saat
dilepaskan dari tangan menuju gawang lawan, sehingga bola lurus bergulir ke
arah gawang melewati antara kedua kaki penjaga gawang ketika terciptanya gol.
7.
Directional Awareness: Pemain
memakai baju merah (memegang bola) menggulirkan bola kebawah di antara kedua
kaki penjaga gawang lawan ketika proses terciptanya gol.
8.
Vestibular Awareness: Pada
saat pemain tidak boleh berlari pada saat memegang bola, pemain yang memegang bola
menjaga keseimbangannya dengan cara berputar dengan berporos pada satu kaki.
9. Visual Awareness
: Ketika pemain mengulirkan bola, pemain tersebut
melihat pergerakan bola yang bergulir ke depan mengarah kebawah di antara kedua
kaki penjaga gawang.
10. Depth and Distance Perception : Pemain yang memegang bola mampu
memperkirakan jarak antara bola dengan gawang lawan ketikan menggulirkan bola
ke arah gawang lawan.
11. Figure ground discrimination :
a. Pemain mampu membedakan garis lapangan yang
berwarna hitam dengan warna lapangan permainan yang dominan warna sandy
brown.
b. Pemain dapat membedakan warna bola yang
berwarna merah dengan latar belakang lapangan permainan yang dominan berwarna sandy brown.
12. Form
discrimination:
a. Pemain mampu membedakan
ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
b. Kedua tim dapat
membedakan warna baju teman satu timnya dengan baju yang dipakai oleh lawan
dalam permainan “tangkap mereka”.
13. Visual
motor coordination: Pemain
mampu menggunakan kemampuan
mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan
dalam permainan memukul dan menangkap bola “tangkap mereka”.
14. Kemampuan
taktil: Pemain dapat
merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat
mengarahkan bola ke sasaran pada saat menggulirkan bola kearah gawang.
II.
Lari Cepat dan Tangkap
a. Cara
bermain lari cepat dan tangkap
Ø Dua
tim yang terdiri dari empat pemain.
Ø Atur
kegiatan seperti yang ditunjukkan gambar dengan menggunakan gawang wicket ¬
gawang yang terdiri dari tonggak-tonggak vertikal dan lempengan di atasnya -
untuk kriket, base atau tiang untuk bisbol, rounders dan sofbol.
Ø Pemukul
bola memerlukan setidaknya dua tongkat pemukul dan satu wicket atau sasaran
yang sesuai. Penangkap perlu tiga kerucut dan satu bola.
Ø Seorang
wasit di setiap kubu. Wasit pemukul bola menentukan permainan dimulai.
Ø Tiga
penangkap saling melemparkan bola secara segi tiga untuk melengkapi 20
tangkapan.
Ø Penangkap
yang menangkap bola ke-20 melemparkan bola agar memantul sekali di depan
penjaga wicket. Penjaga wicket menangkap bola, merobohkan wicket dan berseru
'stop'.
Ø Wasit
penangkap menghitung jumlah tangkapan dan pada tangkapan ke-20 berseru 'dua
puluh'.
Ø Pemukul
bola berlari sekali, pergi dan pulang, untuk mendapatkan nilai dua.
Ø Wasit
pemukul bola menghitung berapa kali berlari, tidak menghitung jika tongkat
pemukulnya tidak meluncur di atas garis di dekat wicket.
Ø Masing-masing
tim mencoba menangkap dan memukul bola.
b. Perlengkapan
Perlengkapan: Kerucut marka jalan,
bola, wicket dan/atau tiang.
c. Keamanan
Keamanan: Pastikan areanya cukup luas di antara kedua
kelompok dan pada ujung area berlari.
d. Think inc.
Beberapa pemain
mungkin perlu melemparkan atau menangkap bola dengan jarak pendek.
Gambar 2.
Permainan memukul dan menangkap
“Lari Cepat dan
Tangkap”
1.
Kemampuan lokomotor:
a. Ketika pemain yang berpakain
kuning berlari dengan membawa tongkat ke ujung lapangan.
b. Pemain yang memakai baju putih
berlari melewati tiang.
2.
Kemampuan non locomotor : Ketika
tiga pemain sebagai penangkap saling melemparkan bola secara segi tiga untuk
melengkapi 20 tangkapan tidak berpindah tempat ketika melempar bola dan
menangkap bola.
3. Kemampuan manipulative: Ketika
tiga pemain penangkap saling melemparkan
sebuah bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan.
4.
Body Awareness : Pemain yang memakai baju kuning menggunakan tangan
dalam melemparkan bola dan menerima bola.
5.
Spatial Awareness: Pemain
yang memakai baju putih menyadari ruang untuk berlari dan adanya tiang ketika
berlari melewati tiang.
6.
Temporal Awareness: Pada
saat pemain melempar bola kepada pemain
lainnya pada
saat melemparkan
bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan, mereka mengatur tempo
kecepatan bola saat dilepaskan dari tangan menuju penerima atau penangkap
lainnya. Sehingga bola yang dilemparkan
bisa tepat sasaran pada saat bola datang
ke penerima.
7.
Directional Awareness:
a. Pemain memakai baju kuning (memegang bola) melemparkan bola ke
arah depan menuju penerima yang memakai kursi roda.
b. Pemain yang memakai baju kuning berlari ke arah depan menuju ujung
lapangan/lintasan dengan membawa tongkat.
8.
Vestibular Awareness : Pemain
yang memakai baju kuning berlari di lapangan menjaga keseimbangannya pada saat membawa
tongkat.
9. Visual
Awareness :
a. Pemain yang duduk di kursi roda
melihat arah bola dari depan yang akan mengarah kepadanya.
b. Pemain yang memakai
baju putih melihat ada beberapa marka
jalan di depan mereka pada saat berlari.
10.
Depth and Distance Perception :
a. Pemain yang
akan melempar bola telah memperkirakan jarak antara bola dengan teman satu
timnya yang memakai kursi roda.
b. Pemain yang memakai baju kuning yang berlari
di lapangan telah memperkiran jarak antara garis putih pertama dengan garis
putih kedua.
c. Pemain yang
berlari memakai baju putih telah memperkirakan jarak antara setiap marka yang
mereka lewati pada saat berlari.
11. Figure
ground discrimination
a. Pemain yang berbaju kuning (berlari)
mampu membedakan antara warna lapangan dengan warna rumput yang mengelilingi lapangan.
b. Pemain mampu membedakan antara warna
bola dengan warna rumput di tempat pemain melakukakn permainan.
12. Form
discrimination:
a. Pemain
mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan
memegang pemain.
b. Pemain yang berlari di lapangan mampu
membedakan garis lapangan yang berwarna putih dengan warna lapangan yang
dominan warna hijau.
13. Visual
motor coordination : Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata,
tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan dalam melempar bola dan berlari.
14. Kemampuan
taktil: Pemain
dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat
mengarahkan bola ke sasaran pada saat melempar bola.
III.
Boling Sasaran
a. Cara bermain
boling sasaran
Permainan satu:
Ø Praktikkan
salah satu teknik menggelindingkan bola tanpa melepaskan bolanya.
Ø Atur
satu set wicket dan sepasang kerucut sekitar 10m jauhnya untuk kriket.
Ø Gelindingkan
sampai memantul sekali, mencoba mengenai sasaran dan mengenai tonggak.
Ø Satu
orang menggelindingkan enam kali, yang lainnya bertindak sebagai penjaga
wicket, kemudian bertukar.
Permainan dua:
v Minta
seseorang untuk berdiri sambil memegang gelang (hoop) dengan seorang
penggelinding berdiri sekitar 5m jauhnya dan seorang penjaga di belakang gelang
untuk rounders dan sofbol.
v Mainkan
permainan yang sama dengan penggelinding bola yang mencoba untuk mebuat bola
melewati gelang. Ingatlah peraturan tanpa bola rounders (tidak boleh terlalu
tinggi, terlalu rendah, terlalu lebar atau terlalu dekat dengan tubuh). Bola
harus dilemparkan dengan posisi di antara lutut dan puncak kepala. Pastikan
gelang dipegang setinggi daerah tersebut.
v Ketiga
pemain bertukar peran setelah enam bola.
b.
Perlengkapan
Perlengkpan: Bola kriket atau tenis
c.
Keamanan
Pastikan semua
anak menggelindingkan bola ke arah yang sama atau dari tengah ke arah luar.
d. Think
inc.
Penempatan
seseorang bisa jadi penting agar mereka bisa melemparkan atau memindahkan bola
secara efektif, misalnya duduk atau menyamping atau sambil berdiri, menyamping
atau miring. Perhatikan kemampuan bergerak seseorang dan tempatkan di tempat
yang sesuai. Pastikan gelindingan dilakukan sesuai dengan peraturan.
Gambar 3. Permainan memukul dan menangkap bola
“Bolling sasaran”
1.
Kemampuan locomotor:-
2.
Kemampuan non locomotor :
a. Ketika pemain menggelidingkan bola tanpa ada gerakan tambahan baik di
permainan 1 maupun permainan 2.
b. Pemain baju putih yang
memegang gelang hoop berdiri saat pemainan yang baju kuning mengelindingi bola
ke dalam lingkaran gelang hoop.
3.
Kemampuan manipulative : Pemain
menggelindingkan bola sampai memantul
dan mengenai sasaran dan
4.
Body Awareness: Pemain menggunakan tangan ketika menerima bola
dan mengelindingkan bola sampai mematul
ke sasaran.
5.
Spatial Awareness : -
6.
Temporal Awareness: Pemain
yang bermain di permainan 1 dan permainan 2 menggelidingi bola sesuai dengan
sasaran yang diinginkan.
7.
Directional Awareness :
a. Pemain mengelindingkan bola ke arah
depan melewati gelang hoop .
b. Pemain mengelinding bolah ke arah depan sampai memantul ke arah bawah
sasaran.
8.
Vestibular Awareness : pemain
yang mengelindingkan bola di permainan 1 menjaga keseimbangannya setelah
menggelindingkan bola menuju sasaran.
9. Visual
Awareness
a. Pemain yang duduk di kursi roda
melihat arah bola dari depan yang akan mengarah kepadanya.
b. Pemain yang
menggelindingkan bola di permainan 1 melihat sasaran yang di tuju yaitu angka
3.
c. Pemain yang menggelindingkan bola di permainan 2 melihat sasaran saat
akan menggelindingkan bola melewati lingkaran gelang hoop.
10.
Depth and Distance Perception :
a. Pemain yang menggelindingkan bola di
permainan 1 mengetahui jarak antara bola
dengan sasaran yaitu ke angka 3, sehingga bola bisa tepat masuk ke sasaran.
b. Pemain yang mengelindingkan bola pada
permainan 2 telah memprediksi jarak nya dengan penerima bola saat
menggelindingkan bola melewati lingkaran gelang hoop.
11. Figure
ground discrimination : Pemain yang menggelindingkan bola pada permainan 1 bisa membedakan
warna sasaran gelindingan dengan lapangan permainan.
12. Form
discrimination : Pemain
mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang
pemain.
13. Visual
motor coordination : Pemain mampu
menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam
melakukan suatu gerakan menggelindingkan bola.
14. Kemampuan
taktil: Pemain
dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat
mengarahkan bola ke sasaran pada saat melempar bola.
IV.
Geng Rantai
a. Cara bermain
geng rantai
v Dua
tim yang terdiri dari lima pemain, pemukul dan penangkap.
v Umpankan
bola kepada pemukul atau memakai dudukan bola, umpankan sendiri atau
melemparkan bolanya.
v Pemukul
memukul bola di antara base pertama dan ketiga dan berlari berkeliling marka ,
diikuti oleh seluruh tim pemukul.
v Satu
poin didapat untuk setiap base yang dilewati oleh seluruh tim pemukul.
v Penangkap
mencegah pemukul meraih nilai dengan menangkap bola dan melempar kepada anggota
timnya sampai semua mendapat giliran menangkap bola.
v Saat
semua pemukul sudah mendapatkan gilirannya , tukar peran.
Untuk
Rouders:
Penangkap mencegah pemukul
memperoleh nilai dengan berbaris di belakang penangkap pertama dan mengoper
bola lewat atas kepala ke penangkap terakhir. Pemukul tidak memperoleh nilai
kalau tiang ke-4 tidak tersentuh sebelum penangkap terakhir menerima bola.
b.
Perlengkapan
Perlengkapan: Bola kriket , rounders
atau softbol. Kerucut marka jalan. Satu dudukan bola.
c.
Keamanan
Mengumpan dari sisi pemukul.
Penangkap berjarak sedikitnya 10m dari pemukul. Perhatikan para pemukul yang
berlari berkeliling.
d. Think inc
Kurangi jarak yang harus ditempuh
oleh beberapa pemain , misalnya beri membantu.
Gambar 4.
Permainan memukul dan menangkap bola
“Geng rantai”
1. Kemampuan locomotor :
a. Pemukul memukul bola di antara base
pertama dan ketiga dan berlari berkeliling marka , diikuti oleh seluruh tim
pemukul
b. Pemain yang menangkap bola berlari mengejar
bola yang telah dipukul
2. Kemampuan non locomotor:-
3.
Kemampuan manipulative: Pemukul
memukul bola dengan tongkat di antara base pertama dan ketiga.
4.
Body Awareness:
a. Pemain menyadari bahwa dia mampu berlari
mengunakan kedua kakinya.
b. Pemain yang memukul sadar akan guna tangannya untuk memukul bola.
c. Pemain yang menerima bola mengetahui
guna tangannya untuk menangkap bola yang datang.
5.
Spatial Awareness :
pemain yang memukul mencari posisi untuk berlari setelah memukul bola.
6.
Temporal Awareness : Pemain
yang memukul bola dan menangkap bola telah memprediksi waktu datangnya bola,
sehingga pemukul berlari secepat mungkin untuk sampai ke base. Sedangkan
penangkap bola menangkap bola secepat mungkin agar pemukul tidak memperoleh
nilai.
7.
Directional Awareness : Pemukul
memukul bola ke arah atas menuju kea rah penangkap bola
8. Vestibular Awareness:-
9. Visual Awareness
: Pemukul mengetahui arah mana bola yang dia pukul dan penangkap bola melihat
arah bola yang dipukulkan oleh pemukul.
10.
Depth and Distance Perception : Pemukul telah memprediksi jarak bola yang dia
pukul ke arah pemukul, sehingga pemukul dapat berlari menuju base untuk
mndapatkan nilai. Dan pemukul telah
mengetahui jarak antara garis star dengan base.
11.Figure
ground discrimination : Pemain yang menangkap bola mampu membedakan warna bola dengan latar
belakang lapangan permainan. Dan pemain mampu membedakan warna lapangan dengan
rumput disekeliling mereka.
12. Form
discrimination :
a. Pemain mampu membedakan ukuran bola yang
akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
b. Pemain mampu membedakan teman dan
lawan dalam permainan dengan melihat warna baju masing-masing pemain
13. Visual
motor coordination: Pemain mampu
menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam
melakukan suatu gerakan dalam memukul,menangkap bola dan berlari.
14. Kemampuan
taktil: Pemain
dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang bertugas menangkap
bola dapat mengarahkan diri mereka ke bola pada saat bola dipukul.
V. Lari dan kembali
a.
Cara bermain lari dan kembali
Ø Dua
tim yang terdiri dari empat pemain , tim pemukul dan penangkap.
Ø Pemukul
memukul bola dari dudukan dan berlari ke zona aman dan kembali, atau lari ke
zona aman dan diam di sana sampai berlari kembali pada pukulan berikutnya.
Ø Lari
enam kali mendapat nilai jika dia berhasil masuk ke zona aman dan kembali.
Ø Kalau
bolanya ditaruh di area home sebelum pemukul mencapai zona aman , maka pelari
tidak mendapat nilai.
Ø Lari
dua kali memperoleh nilai kalau dia mencapai zona aman sebelum bola ditaruh di
area home.
Ø Kalau
bola ditangkap , maka pelari tidak memperoleh nilai.
Ø Setiap
pemukul mendapat kesempatan tiga kali, kemudian tim bertukar posisi.
Untuk
bisbol, rounders dan sofbol:
v Pelari
berlari berkeliling dari base ke base.
v Angka
dua poin diberikan setiap zona aman yang dicapai.
v Sepuluh
poin diberikan kalau pemukul bola berlari berkeliling sebelum bola dikembalikan
ke area home.
b. Perlengkapan
Perlengkapan:
Bola tenis , rounders atau kriket. Kerucut marka jalan. Tongkat pemukul. Satu
dudukan bola.
c. Keamanan
Penangkap berjarak sedikitnya 10m
dari pemukul. Saat menunggu giliran untuk memukul bola , jaga jarak dengan
pemukul. Waspadalah terhadap bola dan pelari.
d. Think inc
Bagi
para pemain yang kesulitan berlari, kembali ke zona jauh saat pemain-pemain ini
datang untuk memukul bola, atau gunakan pelari, asalkan pemukul mengendalikan
garakan pemain tersebut.
e. Hasil analisis “Lari dan
kembali”
Gambar
5. Permainan memukul dan menangkap bola
“Lari
dan kembali”
1. Kemampuan locomotor : Pemukul
memukul bola dari dudukan dan berlari ke zona aman dan kembali, atau lari ke
zona aman dan diam di sana sampai berlari kembali pada pukulan berikutnya.
2.
Kemampuan non locomotor:-
3.Kemampuan
manipulative: Pemukul
memukul bola dengan tongkat dan berlari ke zona aman.
4.
Body Awareness: Pemain
B mengetahui fungsi tangannya untuk memukul bola dan pemain F mengetahui bahwa
tangannya berguna untuk menangkap bola.
5. Spatial Awareness : Pemukul menyadari zona
aman untuk mendapatkan poin/nilai.
6.
Temporal Awareness : Pemukul
mengatur tempo kecepatan bola dan kecepatan larinya, sehingga dia mampu
memprediksi ketika bola telah di pukul dia telah sampai di zona aman sebelum di
tangkap sama lawan.
7.
Directional Awareness : Pemukul
berlari ke arah depan menuju zona aman terdekat sebelum lawan menangkap bola.
8.
Vestibular Awareness : Pemukul
berlari mengatur keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh ketika berlari menuju
zona aman.
9. Visual
Awareness : Pemukul melihat adanya zona aman di
lapangan permainan uantuk memperoleh nilai.
10.
Depth and Distance Perception : Pemukul sudah memprediksi jarak ketika dia
memukul bola dengan zona aman dan kembali lagi ke tempat awal memukul.
11. Figure
ground discrimination : Pemain mampu membedakan lapangan permainan dengan rumput disekitar
lapangan permaianan.
12. Form
discrimination : Pemain
mampu membedakan teman satu tim dan lawan
dalam permainan dengan
membedakan baju dari masing-masing pemain.
13. Visual
motor coordination : Pemain mampu
menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam
melakukan suatu gerakan dalam memukul,menangkap bola dan berlari.
14. Kemampuan
taktil: Pemain
dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang bertugas memukul
bola dapat mengarahkan bola pada sasaran.