Kamis, 01 Desember 2016

BAB I
PENDAHULUAN

Bermain adalah dunia anak, karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Bermain juga merupakan kebutuhan bagi anak, dengan bermain anak dapat memenuhi kebutuhan perkembangan anak dalam dimensi: motorik kognitif, kreativitas, bahasa emosi sosial nilai dan sikap hidup. Bermain dapat memberikan kemungkinkan anak berkhayal seperti sesuatu atau seseorang. Dalam menuju kedewasaan setiap anak memerlukan kesempatan untuk   mengembangkan diri.
            Saat bermain secara sadar atau tidak sadar anak telah melakukan kemampuan locomotor, non locomotor, manipulative, spatial awareness, body awareness, temporal awareness, directional awareness, vestibular awareness, visual awareness, dept and distance perception, figure ground discrimination, form discrimination ,visual motor coordination dan taktil.
            Maka dari itu perlu dilaksanakan analisis terhadap permainan yang dimainkan oleh anak yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan apa saja yang telah dilakukan anak pada saat melakukan suatu keterampilan atau bermain. 
           




BAB II
PEMBAHASAN
A. Permainan Top Sport     
            Permainan Serangan TOP Sport dirancang untuk memperkenalkan anak-anak terhadap berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk bermain bisbol, kriket, rounders dan sofbol. Kegiatan ini memberikan berbagai keterampilan permainan memukul dan menangkap bola dalam bentuk yang dapat dinikmati. Kartu-kartu ini terdiri dari beberapa topik berikut:
a. Tangkap, Tangkap mereka: Keterampilan melempar dan menangkap bola
b. Lempar sasaran: Ketepatan dalam melempar
c. Lari cepat dan tangkap: Berlari sambil membawa tongkat pemukul dan menangkap di bawah tekanan
d. Keluarkan mereka: Berlari sambil membawa tongkat pemukul dan menahan bola saat hendak menangkap
e. Boling sasaran: Belajar menggelindingkan bola dan mengembangkan keterampilan memukul bola
f. Pulang pergi: Berlari sambil membawa tongkat pemukul dan mengembangkan keterampilan memukul dalam menggelindingkan bola di bawah tekanan
g. Geng rantai: Permainan jenis rounders sofbol dengan tambahan keterampilan menangkap
h. Kena sasaran: Permainan memukul bola dengan penguasaan lapangan
i. Lari dan kembali: Permainan lapangan kecil dengan penekanan pada pengambilan keputusan
j. Melibatkan para penyandang cacat: Beberapa gagasan untuk melibatkan semua anak di dalam kegiatan
k. Pengetahuan dan pemahaman tentang kebugaran dan kesehatan: Beberapa gagasan untuk menggunakan pengetahuan dan pemahaman tentang kebugaran dan kesehatan di dalam setiap pelajaran.
B. Dasar Analisis
       Dalam menganalisis suatu permainan untuk anak usia dini, ada beberapa yang perlu dikaji yaitu:
a. Kemampuan Gerak Dasar (Fudamental)
            Kemampuan gerak dasar terbagi atas 3 yaitu, sebagai berikut:
1.   Kemampuan locomotor
            Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur dan lari seperti kuda berlari (gallop).
2. Kemampuan non locomotor
        Kemampuan non lokomotor dilakukan di tempat. Tanpa ada ruang gerak yang memadai kemampuan non lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain.
3.Kemampuan manipulative
         Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam objek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi objek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata, yang mana cukup penting untuk item : berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari:
a.       Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).
b.      Gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam : bola yang lain.
c.       Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.
b. Kinesthetic Perception      
            Kinesthetic Perception terdiri dari body awareness, spatial awareness,  temporal awareness, directional awareness, vestibular awareness, visual awareness.
1. Body Awareness
            Body awareness adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami nama dan fungsi macam-macam bagian tubuh atau kemampuan untuk memahami bagaimana untuk menghasilkan beragam macam gerakan dan potensi tubuh dalam melakukan gerakan.


2. Spatial Awareness
            Spatial awareness adalah suatu pemahaman mengenai ruang eksternal sekitar individu dan kemapuan individu untuk memfungsikan motorik melalui ruang tersebut atau disebut juga dengan kesadaran akan ruang dan posisi.
3. Temporal Awareness
            Temporal awareness adalah suatu kemampuan untuk memprediksi waktu kedatangan, didasarkan pada karakteristik seperti: kecepatan jalannya bola, berat dan jarak bola. Bentuk spesifik dari kesadaran temporer ini diketahui sebagai antisipasi.
4. Directional  Awareness
            Directional awareness (kesadaran akan arah) adalah memahami dan mengaplikasikan konsep seperti ke atas dan ke bawah, ke depan dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan. Directional awareness sering dibagi ke dalam dua bagian; yaitu; laterality dan directionality. Laterality adalah memahami berbagai konsep arah, sedangkan directionality adalah aplikasi dari informasi tersebut.
5. Vestibular Awareness
            Vestibular awareness adalah berkaitan dengan keseimbangan badan dan berkaitan dengan pendengaran.
c. Visual Awareness
            Visual awareness adalah kesadaran akan pengelihatan dalam keterampilan gerak. Sekitar 80% informasi yang kita rasakan berasal dari modalitas visual dan  semua jenis informasi visual ini digunakan dalam pelaksanaan keterampilan motorik.

d. Spatial Awareness
            Spatial awareness adalah suatu pemahaman mengenai ruang eksternal sekitar individu dan kemapuan individu untuk memfungsikan motorik melalui ruang tersebut atau disebut juga dengan kesadaran akan ruang dan posisi.
e. Depth and Distance Perception
            Depth and Distance Perception adalah persepsi akan jarak satu benda dengan benda lainnya. Mengacu pada ruang antara dua objek dalam ruang antara objek dan individu.
f. Figure ground discrimination
            Figure ground discrimination adalah kemampuan membedakan suatu objek dari latar belakang yang mengelilinginya.
g. Form discrimination
            Form discrimination merupakan kemampuan untuk memahami, membedakan antara satu benda dengan benda lainnya, antara satu arah dengan arah lainnya, antara bentuk satu dengan bentuk lainnya dan juga merupakan kemampuan untuk membedakan warna.
h. Visual motor coordination
            Visual motor coordination adalah kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan.
i. Taktil
            Taktil adalah proses keseimbangan menggunakan indra peraba.

C. Hasil Analisis Top Sport  (Permainan memukul dan menangkap bola)
I. Tangkap Mereka
a. Cara bermain tangkap mereka sebagai berikut:
Ø  Tim yang terdiri dari empat atau lima pemain termasuk penjaga gawang.
Ø  Buat dua tanda gawang yang lebar.
Ø  Pemain saling menggulirkan bola dan mencoba mencetak gol dengan cara menggulirkan bola ke gawang lawan.
Ø  Pemain tidak boleh berlari saat mereka memegang bola, tetapi boleh berputar dengan berporos di satu kaki (pivot).
Ø  Bola boleh ditahan tetapi tidak boleh ada kontak.
Ø  Pemain tidak boleh menggunakan kaki mereka untuk menghentikan bola. Penalti dijatuhkan kepada pelanggaran menggunakan kaki.
Ø  Penjaga gawang satu-satunya pemain yang boleh berada di area gawang dan harus tetap berada di sana.
b. Perlengkapan
            Perlengkapan: Kerucut marka jalan. Bola tenis, busa, atau bola ringan.
c. Keamanan
            Keamanan: Ingatkan anak-anak agar berhati-hati saat mereka membungkuk untuk menerima bola, anak-anak harus mendongak sesering mungkin dan pastikan semua pemain menyadari kemampuan bergerak masing-masing.


d. Think inc.
            Pemain dengan gangguan gerak boleh bermain di dalam zona tertentu untuk mengurangi harus berperpindah-pindah. Berikan tugas-tugas tertentu kepada para pemain, misalnya penembak di zona bebas hambatan di dekat gawang.
e. Hasil Analisis “Tangkap Mereka”











Gambar 1. Permainan memukul dan menangkap bola
“Tangkap Mereka”
1. Kemampuan locomotor : Pemain yang memakai baju hijau berlari ke arah pemain yang memakai baju merah untuk merebut bola ketika pemain yang memakai baju warna hijau tidak memegang bola. 
2. Kemampuan non locomotor : Pemain akan diam atau tidak bergerak ketika menerima bola dan hanya berputar dengan berporos dengan satu kaki (pivot).
3.Kemampuan manipulative: Pemain saling menggulirkan bola dan mencoba mencetak gol dengan cara menggulirkan bola ke gawang lawan.
4. Body Awareness:
a. Pemain mampu menggunakan tangan dalam menerima bola menggunakan tangan dan mampu mencetak gol dengan cara menggulirkan bola dengan tangan ke arah gawang lawan.
b.  Pemain memahami bahwa tidak boleh menggunakan kaki pada saat menerima bola.    
5. Spatial Awareness:
     a. Pemain yang memakai baju merah menempatkan diri pada posisi yang tepat untuk mencetak gol ke gawang lawan dan pemain itu menggulirkan bola melewati  antara kedua kaki penjaga gawang ketika terciptanya gol.
     b.  2 Pemain yang memakai baju merah atau hijau menempatkan posisi mereka di tempat yang kosong dan siap untuk menerima bola dari teman satu tim. 
6. Temporal Awareness : Pada saat pemain menggulirkan bola pemain telah mengatur tempo kecepatan bola saat dilepaskan dari tangan menuju gawang lawan, sehingga bola lurus bergulir ke arah gawang melewati antara kedua kaki penjaga gawang ketika terciptanya gol.   
7. Directional  Awareness: Pemain memakai baju merah (memegang bola) menggulirkan bola kebawah di antara kedua kaki penjaga gawang lawan ketika proses terciptanya gol.
8. Vestibular Awareness: Pada saat pemain tidak boleh berlari pada saat memegang bola, pemain yang memegang bola menjaga keseimbangannya dengan cara berputar dengan berporos pada satu kaki.
9. Visual Awareness : Ketika pemain mengulirkan bola, pemain tersebut melihat pergerakan bola yang bergulir ke depan mengarah kebawah di antara kedua kaki penjaga gawang.
10. Depth and Distance Perception : Pemain yang memegang bola mampu memperkirakan jarak antara bola dengan gawang lawan ketikan menggulirkan bola ke arah gawang lawan.
11. Figure ground discrimination :
      a. Pemain mampu membedakan garis lapangan yang berwarna hitam dengan warna lapangan permainan yang dominan  warna sandy brown.
      b. Pemain dapat membedakan warna bola yang berwarna merah dengan latar belakang lapangan permainan yang dominan berwarna sandy brown.
12. Form discrimination:
      a. Pemain mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
      b. Kedua tim dapat membedakan warna baju teman satu timnya dengan baju yang dipakai oleh lawan dalam permainan “tangkap mereka”.
13. Visual motor coordination: Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan dalam permainan memukul dan menangkap bola “tangkap mereka”.
14. Kemampuan taktil: Pemain dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat mengarahkan bola ke sasaran pada saat menggulirkan bola kearah gawang.
II. Lari Cepat dan Tangkap
a. Cara bermain  lari cepat dan tangkap
Ø  Dua tim yang terdiri dari empat pemain.
Ø  Atur kegiatan seperti yang ditunjukkan gambar dengan menggunakan gawang wicket ¬ gawang yang terdiri dari tonggak-tonggak vertikal dan lempengan di atasnya - untuk kriket, base atau tiang untuk bisbol, rounders dan sofbol.
Ø  Pemukul bola memerlukan setidaknya dua tongkat pemukul dan satu wicket atau sasaran yang sesuai. Penangkap perlu tiga kerucut dan satu bola.
Ø  Seorang wasit di setiap kubu. Wasit pemukul bola menentukan permainan dimulai.
Ø  Tiga penangkap saling melemparkan bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan.
Ø  Penangkap yang menangkap bola ke-20 melemparkan bola agar memantul sekali di depan penjaga wicket. Penjaga wicket menangkap bola, merobohkan wicket dan berseru 'stop'.
Ø  Wasit penangkap menghitung jumlah tangkapan dan pada tangkapan ke-20 berseru 'dua puluh'.
Ø  Pemukul bola berlari sekali, pergi dan pulang, untuk mendapatkan nilai dua.
Ø  Wasit pemukul bola menghitung berapa kali berlari, tidak menghitung jika tongkat pemukulnya tidak meluncur di atas garis di dekat wicket.
Ø  Masing-masing tim mencoba menangkap dan memukul bola.
b. Perlengkapan
            Perlengkapan: Kerucut marka jalan, bola, wicket dan/atau tiang.
c. Keamanan
            Keamanan: Pastikan areanya cukup luas di antara kedua kelompok dan pada ujung area berlari.
d. Think inc.
            Beberapa pemain mungkin perlu melemparkan atau menangkap bola dengan jarak pendek.
e. Hasil Analisis “Lari Cepat dan Tangkap ”









Gambar 2. Permainan memukul dan menangkap
“Lari Cepat dan Tangkap”


1. Kemampuan lokomotor:  
a. Ketika pemain yang berpakain kuning berlari dengan membawa tongkat ke ujung lapangan.
b. Pemain yang memakai baju putih berlari melewati tiang.
2. Kemampuan non locomotor : Ketika tiga pemain sebagai penangkap saling melemparkan bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan tidak berpindah tempat ketika melempar bola dan menangkap bola.
3. Kemampuan manipulative:  Ketika tiga pemain penangkap saling  melemparkan sebuah bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan. 
4. Body Awareness : Pemain yang memakai baju kuning menggunakan tangan dalam melemparkan bola dan menerima bola.
5. Spatial Awareness: Pemain yang memakai baju putih menyadari ruang untuk berlari dan adanya tiang ketika berlari melewati tiang.
6. Temporal Awareness: Pada saat pemain melempar bola  kepada pemain lainnya pada saat melemparkan bola secara segi tiga untuk melengkapi 20 tangkapan, mereka mengatur tempo kecepatan bola saat dilepaskan dari tangan menuju penerima atau penangkap lainnya.  Sehingga bola yang dilemparkan bisa tepat sasaran pada  saat bola datang ke penerima.
7. Directional  Awareness:
     a. Pemain memakai baju kuning (memegang bola) melemparkan bola ke arah depan menuju penerima yang memakai kursi roda.
     b. Pemain yang memakai baju kuning berlari ke arah depan menuju ujung lapangan/lintasan dengan membawa tongkat.  
8. Vestibular Awareness : Pemain yang memakai baju kuning berlari di lapangan  menjaga keseimbangannya pada saat membawa tongkat.
9. Visual Awareness :
a. Pemain yang duduk di kursi roda melihat arah bola dari depan yang akan mengarah kepadanya.
     b. Pemain yang memakai baju putih melihat ada beberapa  marka jalan di depan mereka pada saat berlari.  
10. Depth and Distance Perception :
     a. Pemain yang akan melempar bola telah memperkirakan jarak antara bola dengan teman satu timnya yang memakai kursi roda.
     b.  Pemain yang memakai baju kuning yang berlari di lapangan telah memperkiran jarak antara garis putih pertama dengan garis putih kedua.
     c. Pemain yang berlari memakai baju putih telah memperkirakan jarak antara setiap marka yang mereka lewati pada saat berlari.     
11. Figure ground discrimination
      a. Pemain yang berbaju kuning (berlari) mampu membedakan antara warna lapangan dengan warna  rumput yang mengelilingi lapangan.
      b. Pemain mampu membedakan antara warna bola dengan warna rumput di tempat pemain melakukakn permainan.

12. Form discrimination:
a. Pemain mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
       b. Pemain yang berlari di lapangan mampu membedakan garis lapangan yang berwarna putih dengan warna lapangan yang dominan warna hijau.
13. Visual motor coordination : Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan dalam  melempar bola dan berlari.
14. Kemampuan taktil: Pemain dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat mengarahkan bola ke sasaran pada saat melempar bola.
III. Boling Sasaran
a. Cara bermain boling sasaran
Permainan satu:
Ø  Praktikkan salah satu teknik menggelindingkan bola tanpa melepaskan bolanya.
Ø  Atur satu set wicket dan sepasang kerucut sekitar 10m jauhnya untuk kriket.
Ø  Gelindingkan sampai memantul sekali, mencoba mengenai sasaran dan mengenai tonggak.
Ø  Satu orang menggelindingkan enam kali, yang lainnya bertindak sebagai penjaga wicket, kemudian bertukar.

Permainan dua:
v  Minta seseorang untuk berdiri sambil memegang gelang (hoop) dengan seorang penggelinding berdiri sekitar 5m jauhnya dan seorang penjaga di belakang gelang untuk rounders dan sofbol.
v  Mainkan permainan yang sama dengan penggelinding bola yang mencoba untuk mebuat bola melewati gelang. Ingatlah peraturan tanpa bola rounders (tidak boleh terlalu tinggi, terlalu rendah, terlalu lebar atau terlalu dekat dengan tubuh). Bola harus dilemparkan dengan posisi di antara lutut dan puncak kepala. Pastikan gelang dipegang setinggi daerah tersebut.
v  Ketiga pemain bertukar peran setelah enam bola.
b. Perlengkapan
            Perlengkpan: Bola kriket atau tenis
c. Keamanan
            Pastikan semua anak menggelindingkan bola ke arah yang sama atau dari tengah ke arah luar.
d. Think inc.
            Penempatan seseorang bisa jadi penting agar mereka bisa melemparkan atau memindahkan bola secara efektif, misalnya duduk atau menyamping atau sambil berdiri, menyamping atau miring. Perhatikan kemampuan bergerak seseorang dan tempatkan di tempat yang sesuai. Pastikan gelindingan dilakukan sesuai dengan peraturan.


e. Hasil analisis “Bolling sasaran”





Gambar 3. Permainan memukul dan menangkap bola
“Bolling sasaran”
1. Kemampuan locomotor:-
2. Kemampuan non locomotor :
    a. Ketika pemain menggelidingkan bola tanpa ada gerakan tambahan baik di permainan 1 maupun permainan 2.
    b.  Pemain baju putih yang memegang gelang hoop berdiri saat pemainan yang baju kuning mengelindingi bola ke dalam lingkaran gelang hoop.
3. Kemampuan manipulative : Pemain menggelindingkan bola sampai  memantul dan mengenai sasaran dan
4. Body Awareness: Pemain menggunakan tangan ketika menerima bola dan mengelindingkan  bola sampai mematul ke sasaran.
5. Spatial Awareness : -
6. Temporal Awareness: Pemain yang bermain di permainan 1 dan permainan 2 menggelidingi bola sesuai dengan sasaran yang diinginkan.


7. Directional  Awareness :
    a. Pemain mengelindingkan bola ke arah depan melewati gelang hoop .
    b. Pemain mengelinding bolah ke arah depan sampai memantul ke arah bawah sasaran.
8. Vestibular Awareness : pemain yang mengelindingkan bola di permainan 1 menjaga keseimbangannya setelah menggelindingkan bola menuju sasaran.
9. Visual Awareness
a. Pemain yang duduk di kursi roda melihat arah bola dari depan yang akan mengarah kepadanya.
     b. Pemain yang menggelindingkan bola di permainan 1 melihat sasaran yang di tuju yaitu angka 3.
     c. Pemain yang menggelindingkan bola di permainan 2 melihat sasaran saat akan menggelindingkan bola melewati lingkaran gelang hoop.
10. Depth and Distance Perception :
     a. Pemain yang menggelindingkan bola di permainan 1 mengetahui jarak antara  bola dengan sasaran yaitu ke angka 3, sehingga bola bisa tepat masuk ke sasaran.
     b. Pemain yang mengelindingkan bola pada permainan 2 telah memprediksi jarak nya dengan penerima bola saat menggelindingkan bola melewati lingkaran gelang hoop. 
11. Figure ground discrimination : Pemain yang menggelindingkan bola pada permainan 1 bisa membedakan warna sasaran gelindingan dengan lapangan permainan.
12. Form discrimination : Pemain mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
13. Visual motor coordination : Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan menggelindingkan bola.
14. Kemampuan taktil: Pemain dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang memegang bola dapat mengarahkan bola ke sasaran pada saat melempar bola.
IV. Geng Rantai
a. Cara bermain geng rantai
v  Dua tim yang terdiri dari lima pemain, pemukul dan penangkap.
v  Umpankan bola kepada pemukul atau memakai dudukan bola, umpankan sendiri atau melemparkan bolanya.
v  Pemukul memukul bola di antara base pertama dan ketiga dan berlari berkeliling marka , diikuti oleh seluruh tim pemukul.
v  Satu poin didapat untuk setiap base yang dilewati oleh seluruh tim pemukul.
v  Penangkap mencegah pemukul meraih nilai dengan menangkap bola dan melempar kepada anggota timnya sampai semua mendapat giliran menangkap bola.
v  Saat semua pemukul sudah mendapatkan gilirannya , tukar peran.
Untuk Rouders:
            Penangkap mencegah pemukul memperoleh nilai dengan berbaris di belakang penangkap pertama dan mengoper bola lewat atas kepala ke penangkap terakhir. Pemukul tidak memperoleh nilai kalau tiang ke-4 tidak tersentuh sebelum penangkap terakhir menerima bola.
b. Perlengkapan
            Perlengkapan: Bola kriket , rounders atau softbol. Kerucut marka jalan. Satu dudukan bola.
c. Keamanan
            Mengumpan dari sisi pemukul. Penangkap berjarak sedikitnya 10m dari pemukul. Perhatikan para pemukul yang berlari berkeliling.
d. Think inc
            Kurangi jarak yang harus ditempuh oleh beberapa pemain , misalnya beri membantu.







e. Hasil analisis “Geng rantai”









Gambar 4. Permainan memukul dan menangkap bola
“Geng rantai”

1. Kemampuan locomotor :
    a. Pemukul memukul bola di antara base pertama dan ketiga dan berlari berkeliling marka , diikuti oleh seluruh tim pemukul
    b. Pemain yang menangkap bola berlari mengejar bola yang telah dipukul
2. Kemampuan non locomotor:-
3. Kemampuan manipulative: Pemukul memukul bola dengan tongkat di antara base pertama dan ketiga.
4. Body Awareness:
    a. Pemain menyadari bahwa dia mampu berlari mengunakan kedua kakinya.
    b. Pemain yang memukul sadar akan guna tangannya untuk memukul bola.
    c. Pemain yang menerima bola mengetahui guna tangannya untuk menangkap bola yang datang.
5. Spatial Awareness : pemain yang memukul mencari posisi untuk berlari setelah memukul bola.
6. Temporal Awareness : Pemain yang memukul bola dan menangkap bola telah memprediksi waktu datangnya bola, sehingga pemukul berlari secepat mungkin untuk sampai ke base. Sedangkan penangkap bola menangkap bola secepat mungkin agar pemukul tidak memperoleh nilai.
7. Directional  Awareness : Pemukul memukul bola ke arah atas menuju kea rah penangkap bola
8. Vestibular Awareness:-                          
9. Visual Awareness : Pemukul mengetahui arah mana bola yang dia pukul dan penangkap bola melihat arah bola yang dipukulkan oleh pemukul.
10. Depth and Distance Perception : Pemukul telah memprediksi jarak bola yang dia pukul ke arah pemukul, sehingga pemukul dapat berlari menuju base untuk mndapatkan nilai. Dan pemukul  telah mengetahui jarak antara garis star dengan base.
11.Figure ground discrimination : Pemain yang menangkap bola mampu membedakan warna bola dengan latar belakang lapangan permainan. Dan pemain mampu membedakan warna lapangan dengan rumput disekeliling mereka.


12. Form discrimination :
      a. Pemain mampu membedakan ukuran bola yang akan digunakan sesuai dengan kemampuan memegang pemain.
      b. Pemain mampu membedakan teman dan lawan dalam permainan dengan melihat warna baju masing-masing pemain
13. Visual motor coordination: Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan dalam memukul,menangkap bola dan berlari.
14. Kemampuan taktil: Pemain dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang bertugas menangkap bola dapat mengarahkan diri mereka ke bola pada saat bola dipukul.
V. Lari dan kembali
a. Cara bermain lari dan kembali
Ø  Dua tim yang terdiri dari empat pemain , tim pemukul dan penangkap.
Ø  Pemukul memukul bola dari dudukan dan berlari ke zona aman dan kembali, atau lari ke zona aman dan diam di sana sampai berlari kembali pada pukulan berikutnya.
Ø  Lari enam kali mendapat nilai jika dia berhasil masuk ke zona aman dan kembali.
Ø  Kalau bolanya ditaruh di area home sebelum pemukul mencapai zona aman , maka pelari tidak mendapat nilai.
Ø  Lari dua kali memperoleh nilai kalau dia mencapai zona aman sebelum bola ditaruh di area home.
Ø  Kalau bola ditangkap , maka pelari tidak memperoleh nilai.
Ø  Setiap pemukul mendapat kesempatan tiga kali, kemudian tim bertukar posisi.
Untuk bisbol, rounders dan sofbol:
v  Pelari berlari berkeliling dari base ke base.
v  Angka dua poin diberikan setiap zona aman yang dicapai.
v  Sepuluh poin diberikan kalau pemukul bola berlari berkeliling sebelum bola dikembalikan ke area home.
b. Perlengkapan
            Perlengkapan: Bola tenis , rounders atau kriket. Kerucut marka jalan. Tongkat pemukul. Satu dudukan bola.
c. Keamanan
            Penangkap berjarak sedikitnya 10m dari pemukul. Saat menunggu giliran untuk memukul bola , jaga jarak dengan pemukul. Waspadalah terhadap bola dan pelari.
d. Think inc
Bagi para pemain yang kesulitan berlari, kembali ke zona jauh saat pemain-pemain ini datang untuk memukul bola, atau gunakan pelari, asalkan pemukul mengendalikan garakan pemain tersebut.


e. Hasil analisis “Lari dan kembali”








Gambar 5. Permainan memukul dan menangkap bola
“Lari dan kembali”

1. Kemampuan locomotor : Pemukul memukul bola dari dudukan dan berlari ke zona aman dan kembali, atau lari ke zona aman dan diam di sana sampai berlari kembali pada pukulan berikutnya.
2. Kemampuan non locomotor:-
3.Kemampuan manipulative: Pemukul memukul bola dengan tongkat dan berlari ke zona aman.
4. Body Awareness: Pemain B mengetahui fungsi tangannya untuk memukul bola dan pemain F mengetahui bahwa tangannya berguna untuk menangkap bola.
5. Spatial Awareness : Pemukul menyadari zona aman untuk mendapatkan poin/nilai.
6. Temporal Awareness : Pemukul mengatur tempo kecepatan bola dan kecepatan larinya, sehingga dia mampu memprediksi ketika bola telah di pukul dia telah sampai di zona aman sebelum di tangkap sama lawan.
7. Directional  Awareness : Pemukul berlari ke arah depan menuju zona aman terdekat sebelum lawan menangkap bola.
8. Vestibular Awareness : Pemukul berlari mengatur keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh ketika berlari menuju zona aman.
9. Visual Awareness : Pemukul melihat adanya zona aman di lapangan permainan uantuk memperoleh nilai.
10. Depth and Distance Perception : Pemukul sudah memprediksi jarak ketika dia memukul bola dengan zona aman dan kembali lagi ke tempat awal memukul.
11. Figure ground discrimination : Pemain mampu membedakan lapangan permainan dengan rumput disekitar lapangan permaianan.
12. Form discrimination : Pemain mampu membedakan teman satu tim dan lawan  
      dalam permainan dengan membedakan baju dari masing-masing pemain.
13. Visual motor coordination : Pemain mampu menggunakan kemampuan mengkoordinasi gerakan mata, tangan, dan kaki dalam melakukan suatu gerakan dalam memukul,menangkap bola dan berlari.
14. Kemampuan taktil: Pemain dapat merasakan udara yang berhembus, sehingga pemain yang bertugas memukul bola dapat mengarahkan bola pada sasaran.